Cara Membuat Laporan Neraca (Jasa Konsultan pajak) Pajaknesia.id
Apa Itu Laporan Keuangan?
Laporan keuangan perusahaan adalah sebuah catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan situasi kinerja perusahaan tersebut. Sederhananya, laporan keuangan adalah dokumen penting berisi catatan keuangan perusahaan baik transaksi maupun kas.
Pembuatan laporan keuangan perusahaan dilakukan dalam periode tertentu. Biasanya perusahaan membuat laporan keuangan ketika periode akuntansi perusahaan mereka memasuki akhir. Periode akuntansi ini ditentukan oleh perusahaan masing-masing. Ada yang dilakukan setiap akhir tahun, ada juga yang dilakukan dalam beberapa bulan sekali.
Kebijakan perusahaan tentang periode akuntansi ini berbeda satu sama lain. Yang paling penting dari laporan keuangan perusahaan adalah semua transaksi dicatat dengan akurat sehingga laporan keuangan memiliki perhitungan yang tepat. Karena keuntungan perusahaan, kerugian, bahkan pembayaran pajak bergantung dengan laporan keuangan.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Ada beberapa jenis laporan keuangan di setiap perusahaan. Hal ini karena dalam bisnis ada banyak jenis transaksi yang dilakukan sehingga laporan keuangan perusahaan memiliki banyak jenis sesuai dengan jenis transaksi yang dilakukan. Berikut ini adalah jenis-jenis laporan keuangan dalam perusahaan:
- Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui bagaimana posisi keuangan laba dan rugi perusahaan. Laporan keuangan perusahaan jenis laporan laba rugi yang dibuat untuk perusahaan merupakan acuan untuk kondisi perusahaan dan pengambilan langkah dan keputusan selanjutnya bagi pemimpin perusahaan.
Ada dua cara yang digunakan untuk menyusun laporan laba rugi perusahaan. Pertama, single step atau dengan cara langsung. Kedua, multiple step atau cara bertahap. Dua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Untuk cara single step atau cara langsung, memang relatif lebih mudah dibandingkan dengan multiple step. Proses penghitungannya hanya perlu menambahkan pendapatan dari atas sampai bawah dalam satu kelompok. Kemudian dikurangi dengan total beban dan atau biaya dalam periode tersebut. Sedangkan untuk cara multiple step atau cara bertahap, perhitungan pendapatan dibagi menjadi dua kategori. Pertama, pendapatan operasional perusahaan yang berasal dari kegiatan pokok dan pendapatan non operasional. Pembagian ini juga berlaku untuk pengurangan beban dan biaya dalam periode tersebut.
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan saat pembuatan laporan laba rugi untuk laporan keuangan perusahaan, yaitu:
- Pendapatan, baik operasional maupun non operasional
- Beban pinjaman
- Beban pajak
- Laba rugi perusahaan
- Biaya operasional
Komponen laporan laba rugi mencakup laporan laba rugi dari aktivitas perusahaan, laba rugi yang didapat dari afiliasi, dan laba rugi saat periode berjalan.
- Laporan Arus Kas
Jenis laporan keuangan perusahaan selanjutnya adalah laporan arus kas yang juga disebut sebagai cash flow perusahaan. Laporan arus kas merupakan dokumen penting perusahaan yang didalamnya berisi laporan arus transaksi masuk dan keluar perusahaan. Laporan tersebut terdiri dari transaksi dalam periode tertentu.
Jenis laporan keuangan perusahaan ini sangatlah penting bagi perusahaan karena digunakan sebagai indikator laporan arus kas di periode-periode mendatang. Selain itu laporan arus kas menjadi dokumen penting untuk pertanggung jawaban transaksi masuk dan keluar dari perusahaan. Sumber laporan arus kas bermacam-macam, misalnya dari hasil kegiatan operasional perusahaan, kas perusahaan, hingga pendanaan atau pinjaman yang didapat oleh perusahaan.
Untuk arus kas keluar, sumbernya adalah beban perusahaan seperti biaya operasional maupun investasi perusahaan. Laporan arus kas memiliki tiga komponen penting yang digunakan untuk membuat laporan arus kas perusahaan, yaitu:
- Arus kas dari kegiatan bisnis.
- Arus kas dari kegiatan investasi.
- Arus kas dari kegiatan pendanaan.
- Laporan Perubahan Modal
Laporan keuangan perusahaan berikutnya adalah jenis laporan perubahan modal yang digunakan untuk melakukan pelaporan jika terdapat perubahan modal dalam perusahaan yang terjadi pada periode tertentu.
Pengertian laporan perubahan modal berisi tentang besarnya perubahan modal keuangan yang terjadi. Sehingga Anda dapat memiliki gambaran terhadap perencanaan perusahaan kedepan.
Komponen yang diperlukan untuk membuat laporan perubahan modal adalah modal yang dimiliki perusahaan di awal periode berjalan, pengambilan dana pribadi oleh pemilik bisnis, serta jumlah laba dan rugi bersih dalam periode tersebut. Karena itu, sebelum membuat laporan perubahan modal, perusahaan perlu membuat laporan laba rugi terlebih dahulu.
- Laporan Neraca
Neraca atau yang bisa juga disebut sebagai balance sheet dalam istilah akuntansi, merupakan sebuah laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan kondisi, informasi, dan posisi keuangan suatu bisnis dalam periode tertentu. Laporan neraca sangat penting bagi perusahaan agar bisa merencanakan proyek kedepan.
Untuk menyusun laporan keuangan perusahaan jenis neraca perusahaan, terdapat beberapa komponen neraca yang perlu disiapkan yaitu jumlah aktiva baik berupa harta atau aset, kewajiban berupa utang, dan ekuitas atau modal perusahaan. Neraca memiliki 3 unsur yaitu aset, liabilitas (liability), dan ekuitas.
- Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan mengacu pada informasi tambahan yang membantu menjelaskan bagaimana perusahaan sampai pada angka laporan keuangannya. Catatan ini juga membantu menjelaskan penyimpangan atau anggapan inkonsistensi dalam metodologi akun tahun ke tahun. Catatan catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib, hanya untuk memberikan kejelasan kepada mereka yang membutuhkannya tanpa memiliki informasi yang ditempatkan di kolom pernyataan. Namun demikian, informasi yang termasuk dalam catatan atas laporan finansial seringkali penting karena dapat mengungkapkan masalah mendasar terhasap kesehatan keuangan perusahaan.
Fungsi Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat untuk fungsi tertentu. Yang jelas sebagai sarana untuk menentukan kebijakan pimpinan terkait perusahaan di periode selanjutnya. Berikut ini akan dijelaskan fungsi yang lebih lengkap:
- Untuk Menilai Kondisi Usaha
Seluruh laporan ini berguna sebagai penilai kondisi usaha. Maksudnya jika dari catatan keuangan terlalu banyak kerugian, berarti perusahaan sedang mengalami kemunduran. Sebaliknya jika di dalam laporan tersebut banyak data profit, berarti usaha sedang berkembang. Dengan penilaian ini tentu pihak pimpinan bisa menentukan sikap melanjutkan usaha atau malah menutupnya karena kerugian usaha yang kronis.
- Sebagai Bahan Evaluasi
Laporan keuangan diperlukan untuk bahan evaluasi. Bisa dipastikan jika tidak ada laporan tersebut, evaluasi yang dilakukan tidak akan maksimal bahkan seperti melakukan hal yang sia-sia. Seluruh laporan ini adalah parameter evaluasi untuk menjelaskan permasalahan dan solusinya. Jika terjadi kemunduran perusahaan, maka bisa ditentukan apa penyebab kemunduran tersebut dan bagaimana jalan keluarnya. Jika evaluasi ini berjalan maksimal, tentu kebijakan selanjutnya lebih mudah. Karena sudah ditemukan penyebab masalahnya dan solusi terbaiknya. Maka evaluasi yang dilakukan pada periode selanjutnya diharapkan untuk menuntaskan masalah agar tidak terulang lagi.
- Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan
Laporan keuangan juga berfungsi sebagai pertanggungjawaban perusahaan. Baik kepada investor maupun kepada pemerintah yang terkait dengan pajak dan lain sebagainya. Jika laporan finansial detail, berarti perusahaan dinilai kredibel di mata para stakeholder. Paling tidak manajemen di dalamnya memang berjalan dengan baik sesuai degan porsinya masing-masing. Sebaliknya perusahaan dengan laporan finansial berantakan bisa dikatakan sebagai badan usaha yang tidak kredibel dan berpotensi mengalami masalah kedepannya.
14 Langkah Membuat Laporan Keuangan
Berikut adalah 14 langkah untuk membuat laporan keuangan:
- Mencatat pendapatan dan penerimaan
- Mencatat pengeluaran
- Mencatat piutang dan hutang
- Mencatat persediaan
- Mencatat asset tetap
- Mencatat penggajian, penyesuaian, tutup buku
- Mengumpulkan dan Mencatat Transaksi pada Jurnal
- Membuat Dan Memposting Jurnal ke dalam Buku Besar
- Membuat Dan Menyusun Neraca Saldo
- Kumpulkan Data untuk Membuat Jurnal Penyesuaian Pada Laporan Keuangan
- Membuat Dan Menyusun Neraca Lajur
- Membuat Laporan Keuangan
- Membuat Jurnal Penutupan
- Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan
Cara Membuat Laporan Neraca
Laporan Neraca memiliki beberapa hal yang harus ada, seperti Aset (Kas, surat berharga, biaya dibayar di muka, piutang, persediaan, dan aset tetap), Kewajiban (Utang akun, kewajiban yang masih harus dibayar, pembayaran di muka pelanggan, hutang pajak, hutang jangka pendek, dan hutang jangka panjang), Ekuitas pemegang saham (Saham, tambahan modal disetor, laba ditahan, dan saham treasuri). Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat laporan neraca…
- Tentukan Tanggal dan Periode Pelaporan
Biasanya, tanggal pelaporan akan menjadi hari terakhir dari periode pelaporan. Sebagian besar perusahaan, terutama yang diperdagangkan secara publik, akan melaporkan setiap triwulan. Jika demikian halnya, tanggal pelaporan biasanya akan jatuh pada hari terakhir kuartal.
- Identifikasi Aset
Biasanya, neraca akan mencantumkan aset dalam dua cara: Sebagai item baris individual dan kemudian sebagai total aset. Aset akan sering dibagi menjadi Aset lancer dan Aset tidak lancer.
- Identifikasi Kewajiban
Neraca akan mencantumkan kewajiban yakni kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar.
- Hitung Ekuitas Pemegang Saham
- Tambahkan Total Liabilitas ke Total Saham Pemegang Saham dan Bandingkan dengan Aset.
Penulis : Team Izinesia